Sabtu, 19 Agustus 2017

HILANGKAN KEBIASAAN MENIUP MAKANAN PANAS


Biasanya kita meniup-niup makanan yang panas agar cepat dingin karena makanan yang panas tersebut dapat menyusahkan saat ingin dimakan. Dan bahkan sering kita menyaksikan orang yang minum dengan sekali tegukan tapi ternyata Rasulullah SAW melarang kita meniup-niup makanan dan minuman yang masih panas.
“Dinginkanlah makanan, sesungguhnya yang panas-panas tidak ada berkahnya,” (HR Hakim dan Dailami).
Ibnu Abas mengatakan, “Nabi SAW telah melarang untuk menghirup udara di dalam gelas (Ketika minum) dan meniup di dalamnya.” (HR Turmudzi).
Dari Abu Qatadah, Nabi SAW bersabda, “Jika kalian minum janganlah bernapas dalam wadah air minumnya.”(HR Bukhari Muslim).
Apa hikmah dalam pelarangan Rosul tersebut “Dalam konteks pernapasan, sampah bioelektrik adalah yang terpenting. Proses pernapasan pun termasuk salah satu bagian penyeimbang, di mana dia membawa muatan-muatas negatif dari dalam tubuh.
Bagaimana proses pernapasan itu terjadi? Pada tahap awal, udara masuk ke saluran pernapasan melalui respirasi sehingga terjadi pertukaran udara antara oksigen dan karbondioksida. Aliran udara yang dihisap melalui proses respirasi, kemudian akan melewati bagian-bagian tubuh,  Apabila terlalu banyak elektron, dia akan ditambah dengan proton. Jika protonnya terlalu banyak, elektron yang berlebih akan segera dibuang ketika otot berkontraksi, akan terjadi penumpukan asam laktat, artinya elektron menjadi lebih tinggi sehingga harus disalurkan atau dibuang sebagai muatan negatif. Proses pembuangannya ini salah satunya melalui proses pernapasan.
Nah, apabila muatan negatif tersebut diembuskan pada makanan atau minuman, profil makanan dan minuman tersebut akan berubah menjadi zat asam yang biasa kita minum tersusun dari dua buah atom hydrogen dan satu buah atom oksigen, di mana kedua atom hidrogen tersebut terikat dalam atom oksigen. Itulah mengapa air memiliki nama ilmiah H2O.

Ketika bernapas kita akan mengeluarkan karbon oksida (CO2). Apabila kita tiupkan napas tersebut pada air, akan terjadi campuran anatara karbon dioksida (CO2) dan air (H2O) sehingga akan melahirkan senyawa asam karbonat (H2CO3). Zat asam inilah yang berbahaya apabila masuk kedalam tubuh kita. Walau memang, senyawa H2CO3 termasuk senyawa asam yang lemah sehingga efek terhadap tubuh tidak terlalu tampak. Hal ini sekaligus menjawab pertanyaan, mengapa Rasulullah SAW melarang kita bernapas di dalam tempat minum (HR. Mutaffaqun Alaih) dan melarang kita minum  dengan sekali napas atau sekali tegukan.

Related Posts:

  • Puasa 6 (Enam) di Bulan Syawal Yang belum ayok dilaksanakan yang sudah segera dengan sunnah yang lain # Hitungan Puasa Ramadhan & Syawwal Seperti Puasa Setahun Penuh Sebagaimana kita ketahui bahwa puasa syawal enam hari setelah puasa sebulan penu… Read More
  • Ilal Liqo Ya Romadhon Kini kita tengah berada di pekan ke tiga bulan Syawal 1438 H. Dua puluh hari sudah Ramadhan berlalu meninggalkan kita. Tanpa adanya kepastian apakah di tahun mendatang kita masih bisa berjumpa dengannya, menggapai keutamaa… Read More
  • Apa yang harus dilakukan setelah Berhubungan Intim..?Islam adalah agama yang memberikan tuntunan yang jelas dalam berbagai fase kehidupan, salah satunya adalah pada bagian melakukan hubungan intim suami istri. Fenomenanya ada yang berhubungan intim di malam hari dengan pasangan… Read More
  • Keutamaan Al Quran Dalam Surat Al Mulk Banyak keutamaan surat al mulk yang dapat diambil dari kebiasaan membaca Surat Tabarok (Al-Mulk)  yang merupakan awal Juz 29. Berikut keutamaan yang bisa kita peroleh dengan membaca surat… Read More
  • HILANGKAN KEBIASAAN MENIUP MAKANAN PANAS Biasanya kita meniup-niup makanan yang panas agar cepat dingin karena makanan yang panas tersebut dapat menyusahkan saat ingin dimakan. Dan bahkan sering kita menyaksikan orang yang minum dengan sekali tegukan tapi ternyat… Read More

0 komentar:

Posting Komentar